Lombok Timur suararinjani.com – Puluhan wartawan dari berbagai organisasi wartawan Lombok Timur memberikan kritikan pedas terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Timur. Kritikan itu disampaikan saat para jurnalis tersebut menghadiri undangan yang dilayangkan KPU Lotim dalam rangka Sosialisasi Kampanye Pemilu 2024 di Lesehan Elen Selong pada Sabtu, (16/12).
Adapun beberapa organisasi wartawan yang tergabung dan hadir dalam acara tersebut yakni wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT), Forum Wartawan Media Online (FWMO) Lotim, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lotim dan organisasi Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Lotim.
Kritikan pun bukan tanpa alasan, sejumlah wartawan senior mengatakan KPU Lombok Timur kerab obral janji atau memberikan janji palsu dan terkesan meremehkan peran media terhadap keberhasilan Pemilu di Kabupaten Lotim.
Ketua Dewan Pembina PWI Lotim, Izzul Khairi juga menuding KPU kurang serius dalam membangun kerjasama sosialisasi tahapan pemilu bersama media. Menurutnya, KPU menganggap media hanya sebatas alat bantu dalam mensosialisasikan kegiatannya.
Ia menilai KPU Lotim memang tidak peduli terhadap media yang ada dan memang tidak ada niat untuk membangun kerjasama bersama media yang ada di Lotim dalam upaya publikasi kegiatan Pemilu 2024.
“KPU meminta media memberitakan tahapan pemilu secara baik. Apakah anda sadar bahwa publikasi media itu harus berbayar! Kok anda enak gratisan,” ucapnya kesal.
Izzul sapaan akrabnya ini juga menegaskan bahwa meskipun anggaran bersumber dari APBN pada Pemilu 2024, seharusnya KPU Lotim membangun komunikasi lebih awal dengan KPU pusat untuk pengalokasian anggaran media.
“Jadi apa yang kami sampaikan ini merupakan isi hati dari para junior, semoga dapat dipertimbangkan,” imbuhnya.
Ketua PWI Lotim, H. Muludin yang berkesempatan hadir diacara itu juga menyinggung soal dana kerjasama yang tidak jelas sebagaimana dijanjikan KPU Lotim saat pertemuan beberapa waktu lalu.
“KPU sekarang tidak transparan soal dana sosialisasi pemilu. Padahal janjinya muluk sekali dulu,”tudingnya.
Sementara itu L M Kamil dari FJLT mengungkapkan, komisioner KPU Lotim beberapa bulan lalu sempat memberikan harapan palsu atau terkesan PHP dalam rencana menjalin kerjasama pemberitaan tahapan Pemilu 2024. Seperti yang disampaikan salah satu komisioner KPU Lotim di acara Media Gathering sebelumnya di Tetebatu.
Dampaknya, selama ini banyak kegiatan dari KPU yang lewat tanpa banyak yang tahu progresnya. Media baru tahu setelah kegiatan tersebut lewat atau selesai dilaksanakan. Seharusnya setiap tahapan Pemilu para jurnalis berharap dapat diinformasikan terlebih dahulu pada media yang ada di Lotim baik melalui grup whatsApp yang ada misalnya maupun dengan kontak langsung ketua dari masing-masing organisasi wartawan yang ada, bukan malah disampaikan setelah kegiatan usai dilaksanakan.
“Kami menilai , KPU Lotim memang tidak butuh peran teman media karena sudah merasa cukup dengan media KPU,” kata L Kamil.
Ia menyayangkan janji manis dengan bahasa begabah (panen_red) bareng – bareng yang disampaikan salah satu komisioner KPU pada saat pertemuan Media Gathering di Tete Batu.
Menurutnya, bahasa tersebut adalah sinyal positif yang kemudian ditangkap dan diasumsikan oleh teman-teman jurnalis Lotim bahwa KPU Lotim akan segera membuka keran kerjasama dari KPU Lotim. Namun pada kenyataannya, apa yang menjadi harapan dan penantian para jurnalis hanya sebatas angan-angan semata.
“Saya menilai apa yang menjadi harapan teman – teman wartawan akan kerjasama itu hanyalah mimpi belaka, karena saya saja yang tergabung di grup KPU Lotim tidak pernah dilibatkan dalam pemberitaan tahapan pemilu sementara pemilu sudah semakin dekat,” kesalnya.
Sementara Hulyani selaku Anggota FWMO Lotim, mempertegas janji KPU yang tak kunjung direalisasikan kepada media.
“Dulu janjinya kita begabah (panen_red) bareng-bareng. Tapi nyatanya KPU saat ini hanya cari enaknya saja,” sentilnya.
Ia menilai di periode KPU saat ini masih minim komunikasi antara KPU dengan media. Bahkan beberapa waktu lalu dari KPU sudah meminta dibuatkan list organisasi media. Namun tak kunjung juga direalisasikan. “Sejak tahapan awal Pemilu kita sudah didiskusikan, namun realisasinya tidak ada,” tegasnya.
Ruhaili, wartawan senior yang juga Bendahara Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) juga menyayangkan pernyataan Ketua KPU Junaidi yang mengatakan bahwa anggaran tidak ada untuk sosialisasi.
Padahal kata dia, dengan menggandeng media yang ada di Lombok Timur adalah termasuk bagian dari sosialisasi yang kemudian akan tersampaikan secara langsung lewat media cetak, elektronik dan online kepada masyarakat dengan transparan.
“Memang saya melihat KPU tidak serius jadi percuma. Kalau mereka mau tidak ada yang tidak mungkin dan itu semua tanpa menabrak aturan seperti yang disampaikan “, keluhnya.
Artinya imbuhnya, jika KPU Lotim mau tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan karena buktinya para jurnalis yang ada di Lotim juga intens menggali informasi terkait tahapan pemilu, tanpa mengedepankan soal nilai kerja sama.
“Saya menyayangkan apa yang disampaikan Pak Ketua KPU, semestinya dana sosialisasi itu bisa dipakai untuk menggandeng media dalam hal sosialisasi rentetan kegiatan Pemilu di Lombok Timur”, kesalnya.
Lalu Dedy selaku Sekretaris FJLT juga berharap jikalau seandainya ada celah kerjasama untuk media yang ada di Lotim bisa mengambil asas berkeadilan. Sehingga tidak terjadi sentimen pribadi atau menimbulkan kecemburuan sosial.
“Masukkan dari saya, kedepan siapapun yang melanjutkan kepengurusan komisioner KPU ini harus mengambil asas berkeadilan, tidak ada namanya ketua ataupun media senior. Kita maunya semua bisa diberlakukan sama walaupun sama-sama sedikit tapi merata itu lebih baik,” pintanya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Lotim, Junaidi mengklaim jika anggaran KPU memang sangat terbatas dan hanya menggunakan beberapa media saja. Sehingga tidak bisa mengakomodir semua media yanga ada di Lombok Timur.
Diakuinya, beberapa waktu lalu kerjasama yang dilakukan oleh KPU hanya bersama beberapa media cetak dan elektronik (televisi) saja sesuai Juknis yang ada. Sedangkan untuk media online masih terus dikaji sumber penganggarannya.
“Kami mohon maaf karena memang anggaran kami untuk media sangat terbatas,” kilahnya.
Untuk menyukseskan kegiatan sosialisasi tahapan kampanye pemilu 2024 tersebut, KPU Lotim menggandeng semua awak media yang tergabung kedalam organisasi wartawan se Kabupaten Lotim. “Terimakasih atas kehadiran semua rekan-rekan media,” ungkapnya.(Yat).