Bupati Sarankan Asosiasi Kecimol Membuat Awik – awik

Bupati Sarankan Asosiasi Kecimol Membuat Awik – awik

Lombok Tengah, suararinjani.com – Guna mengantisipasi adanya gejolak di tengah – tengah lingkungan warga masyarakat, olen Bupati Kabupaten Lombok Tengah (Kab.Loteng), mengusulkan sekaligus menyarankan Asosiasi Kecimol Nusa Tenggara Barat (AK-NTB) L supaya mau membuat Awik-Awik.
Sebelumnya diketahui warga masyarakat menolak rencana AK-NTB yang hendak melaksanakan acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-2 di Sirkuit Motorcros 459 Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara (BKU) pada Selasa (30/01) mendatang. Dengan adanya penolakan dari warga inipun beberapa waktu lalu oleh pihak asosiasi melakukan kegiatan diskusi langsung dengan Bupati Loteng. perihalen penolakan di beberapa tempat terkait dengan kondisi para kecimol ini.
Bupati Loteng, H.Lalu Pathul Bahri, SIP, di fempat kerjanya, Jumat (26/01) menyampaikan, pihaknya tidak pungkiri kalau dengan melihat cara-cara brpakaian para personel kecimol lah yang salah satu faktor penyebab terjadinya penolakan.
Di sisi lain lanjutnya, melihat keberadaan kecimol ibarat dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tentu memiliki peran dalam membantu masyarakat.

“Berapa orang yang bisa diberikan makan oleh keberadaan kecimol ini yang pemerintah sendiri belum tentu bisa memberikan makan. Maka saya berpikir bahwa permasalahan kecimol ini harus ada solusi dan penyelenggara berdiskusi sama saya kaitan dengan HUT AK-NTB ini,” ungkapnya.

Bupati dalam diskusi yang dilakukan ketika itu sambungnya, mengatakan kepada AK-NTB memang tidak semua desa bisa menerima keberadaan kecimol ini. Sehingga pihaknya mencoba menawarkan Sirkuit Motorcros 459 Desa Lantan karena baginya di tempat tersebut memiliki lapangan yang sedikit tertutup.
Hanya saja karena di Desa Lantan menolak penyelenggaraan tersebut karena adanya awik-awik di desa itu oleh pihaknya juga tidak bisa memaksa jika kegiatan harus dilangsungkan di Desa Lantan.

“Saat HUT rencana akan dibahas terkait tata cara berpakaian menggunakan busana adat yang kedepan harus rapi sesuai dengan adat dan budaya kita. Saya sudah berdiskusi juga dengan kepolisian dan kita sudah memberikan saran kepada asosiasi kecimol ini agar dibuatkan dulu seperti apa awik- awik di asosiasi itu,” terangnya.

Bentuk dari awik-awik pun selanjutnya secara bersama-sama akan dipersentasekan di kepolisan supaya mampu diterjemahkan banyak orang. Dengan begitu diharapkan tidak ada lagi gejolak di kemudian hari.
Keberadaan kecimol ini tambah Bupati, sebenarnya sudah sangat besar, dikarenakan anggota pemain atau personel band kecimol sudah ada di mana-mana. Dan kalau awik-awik yang dibuat oleh asosiasi kecimol ini nantinya bagus dan baik, maka tentu akan disambut dengan baik juga oleh warga masyarkat di daerah.

“Serta Insha Alloh, berimbas tentu saja kedepan tidak ada lagj terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadi keributan,” tambahnya.

Terakhir dikatakan, kalau semisal saat ini di Desa Lantan Kecimol tidak disetujui maka perlu dicari di desa lain yang terlebih dahulu tentunya harus ada persetujuan Kades, Camat dan lainnya agar tidak melanggar aturan. Bupati secara pribadi selaku pelayan masyarakat mengaku kalaupun tidak memfasilitasi hal-hal seperti ini, maka sekarang penting untuk didiskusikan mana lebih besar manfaat atau mudaratnya terkait keberadaan kecimol. (ang)

Bagikan Berita

Share this post