Oleh Dr. H. Mugni Sn., M.Pd.,M.Kom.
(Direktur Polteknik Selaparang Lombok/Ketum Pimpus ISNW)
Event MotoGP di Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit Provinsi Nusa Tenggara Barat tinggal menghitung Minggu, 18 s/d 20 Maret 2022. Pelaksanaannya tidak boleh ditunda karena sudah terlalu banyak investasi yg dihabiskan untuk hajatan internasional tersebut. Bukan hanya uang tapi juga waktu, tenaga, fikiran. Tetapi semua itu bisa saja “tertunda bahkan gagal” bila level Covid-19 tidak bisa dikendalikan. Untuk itu tugas utama masyarakat NTB harus bisa dan mampu mempertahakan dan menurunkan level covid-19. Petahan pada level 1 dan turunkan ke level nol. Mungkinkah? Ikhtiar maksimal adalah kewajiban, setelahnya tawakkal.
Semua mata di negeri ini tertuju ke NTB, khususnnya lombok di center Mandalika Lombok Tengah. Mereke ingin menyaksikan gelaran internasional MotoGP. Jauh-jauh hari para pecinta dan peminat ini telah memesan kamar. Infonya kamar-kamar penginapan sudah ludes dari berbintang sampe home stay. Kecuali yg aksesnya jauh pada hari H MotoGP yg masih belum terboking seperti 3 gili dan sembalun. Para pencinta lbh memilih bali denga pelayanan full trip selama MotoGP berlangsung. Ini malsalah bagi Pemerintah NTB khususnya Lombok.
Mengapa harus milih menginap di Bali? Infonya di Lombok sewa kamar dan transportasinya “kemahalan”. Masih lebih murah paket menginap di Kute Bali dan setiap hari difasilitasi untuk nonton motoGP go and back oleh para agen. Di samping alasan lain memilih bali karena penginapan di Lombok tdk menampung peminat penonton motoGP dengan pontensi akomodasi yang tersedia di Lombok dengan akses memadai. Akses menjadi PR pemerintah NTB dan pulau lombok karena Mandalika bukan hanya MotoGP. Mandalika adalah Destinasi Unggulan Nasional. Branding ini akan bertahan selama masyaralat NTB mau. Buktikan maunya dengan pahami pariwisata itu apa. Pariwisata : lestarikan alam, kokokkan budaya, taati norma.
Mandalika Destinasi unggulan nasional dengan aikon tambahan sebagai daya tarik “sport”. Sport bukan di motoGP tapi juga pertandingan/perlombaan olahraga jenis lain potensial untuk diadakan di Mandalika. Untuk mempercepat penyelesaian Mandalika supaya layak digunakan untuk destinasi sport maka pemerintah pusat memberikan branding dengan istilah DSP (Destinasi Super Perioritas). Super perioritas pengerjaannya. Masyarakat harus bangga mendapatkan perhatian dari pemerintah dengan super.
Circuit Internasional Mandalika sudah layak digunakan untuk pergelaran MotoGP 18 – 20 Maret 2022. Para pembalap sudah ada yang datang mengadakan uji coba Circuit. Kuda tunggangannya bahkan sudah duluan datang. Optimis akan berjalan sukses seperti rencana semua dengan satu syarat level Covid-19 bertahan pada level satu dan kalau bisa diturunkan ke level nol. Siapa yg menurunkan? Pemerintah bersama masyarakat.
Langkah – langkah pemertahanan level Covid dalam rangka gelaran MotoGP telah tertuang dalam Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 80 tahun 2022, tanggal 4 Februari 2022 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Desearse 2019 pada Penyelenggaraan Mandalika MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit yg ditujukan khusus kepada Gubernur NTB dan Bupati/Wali Kota di Propinsi NTB
Poin penting dalam Inmen ini, taat pada peotokol kesehatan dan persiapan segala kemungkinan serta diktum kesatu poin C, yakni melakukan vaksinasi di Pulau Lombok paling sedikit 80% untuk dosis kesatu dan untuk dosis kedua serta mengaksalerasi vaksinasi dosis lanjutan (booster) yg dilakukan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum penyelenggaraan Mandalika MotorGP.
Data vaksinasi dengan sampel Kabupaten Lombok Timur, tanggal 12 Februari 2021. Target vaksinasi sebanyak 952.470 orang. Ketercapaian dosis satu 894.649 orang, dosis dua 579.061 orang. Dan dosis tiga baru 12.786 orang.
Persentasi dosis satu 93,93%, dosis dua 60,80%, dan dosis tiga baru 1,34%. Sedangkan untuk skop NTB, tanggal 14 Pebruari 2021, dosis satu 91%, dosis dua 64% dan dosis tiga baru 2%
Dari data di atas dosis 2 harus segera diuber dengan melibatkan semua pihak. Langkah pertama yang harus ditempuh adalah mendapatkan data akurat. Untuk mendapatkan data akurat harus siap capek, “sisir” dari rumah ke rumah. Banyak kader yang ada di desa binaan berbagai OPD.
Badan Penanggulangan Bencana punya TSBD (Tim Siaga Bencana Desa), Dinas Sosial punya Tagana, Karang Taruna, Dinas Pemuda dan Olahraga punya karang taruna/OKP2 tingkat desa, Dinas Kesehatan punya kader posyandu, Dinas Pariwisata punya Pokdarwis, dan lain-lain. Tidak bisakah mereka ini disebergikan untuk pendataan di tingkat desa di desa yg bersangkutan. Bila harus mengekuarkan biaya tentu lebih hemat minimal tidak perlu mengeluarkan transportasi. Bahkan konsumsi karena mereka bisa pulang makan ke rumahnya.
Mereka ini harus bisa diarahkan untuk pendataan di desanya. Mereka pasti sudah kenal warga desa/dusunnya. Cek dari rumah ke rumah. Berapa orang anggota keluargnya satu KK. Siapa yang sudah vaksin dosen 1, dosis 2, dan seterusnya. Gerakan harus serentak sehingga dalam jangka waktu 1 pekan sudah diperoleh data valid masyarakat yang sudah tervaksin dosis satu dan dosis dua. Dari data ini petugas akan dapat melakukan gerakan vaksinisai lebih terarah untuk mencapai target dalam Inmen 80 untuk Pulau Lombok.
Persentasi vaksinasi salah satu indikator untuk mempertahankan level. Di samping indikator lainnya seperti kasus konfirmasi, pasien rawat RS, kematian, testing, tracking, treatment, kafasitas respon, dan lain-lain. Kerja bersama dalam bentuk gerakan adalah keharusan untuk mempertahankan level Covid-19 untuk suksesnya motorGP di Lombok Gumi Seribu Masjid.
Di samping itu, Inmen (Instruksi Menteri) 80 juga mengharuskan pemerintah NTB untuk melakukan hal-hal, antara lain:
(1) Menyiapkan fasilitas Kesehatan: (a) RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi rumah sakit rujukan pertama; (b) Fasilitas isolasi terpusat; dan (c) Fasilitas untuk PCR swab tes; (2) Mengatur jumlah penonton untuk melaksanakan Mandalika MotoGP paling banyak 100.000 (seratus ribu) orang dengan jumlah penonton kelas festival paling banyak 10% ( sepuluh persen) dari jumlah penonton; (3) Pada saat pembelian tiket penonton wajib menunjukkan bukti telah mendapatkan vaksin dosis kedua; (4) Seluruh pembalap, crew, dan official wajib telah mendapatkan vaksin 2 (dua) kali dan wajib membawa hasil PCR swab Tes Negative sebelum kedatangan (H-1) dan melakukan PCR swab Tes pada saat kedatangan / tiba di Lombok; (5) Penonton yang berasal dari luar Pulau Lombok wajib sudah memperoleh vaksinasi dosis kedua dan membawa hasil PCR Swab Tes negative 1 (satu) hari sebelum kedatangan (H-1); (6) Mengatur lokasi, kapasitas tempat dan jumlah orang pada saat melaksanakan bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pameran produk, festival kuliner, pertunjukan musik dalam skala kecil, pameran komunitas sebagai acara pendamping dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan mengoptimalkan aplikasi Peduli Lindungi; (7) Tidak memasang tenda untuk nonton bareng (Nobar) diluar sirkuit dan dioptimalkan menyaksikan Official Pre-Season Test dan Mandalika MotoGP dirumah masing-masing; (8) Melakukan pengecekan kesehatan penonton untuk menunjukkan hasil negative tes PCR (2 x 24 jam) atau Test Antigen (1x 24 jam) dan bukti telah divaksin; (9) Melakukan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan dengan persuasif/ simpatik sampai dengan tindakan tegas, santun, dan terukur terhadap penonton yang tidak mematuhi protokol kesehatan minimal menggunakan masker dan menjaga jarak; (10) Menyediakan fasilitas kesehatan, ambulans beserta tenaga kesehatan di sejumlah titik-titik tertentu di luar lokasi Pertamina Mandalika International Street Circuit; dan (11) Apabila ditemukan tamu/ penonton yang positif terinfeksi COVID-19: (a) Tidak diizinkan memasuki lokasi Pertamina Mandalika International Street Circuit dan lokasi lainnya pada area penyelenggaraan Official Pre-Season Test dan Mandalika MotoPG; (b) Harus diisolasi/dilakukan penanganan COVID-19 sesuai kondisi dan waktu yang ditentukan; dan (c) Selanjutnya Satuan Tugas Penanganan COVID-19 wajib melakukan pelacakan secara intensif terhadap orang-orang yang berinteraksi dengan tamu yang positif tersebut;
Inmen (Instruksi Menteri) Dalam Negeri Nomer 80 Tahun 2022 ini harus dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat NTB dengan semangat dan kompak. Satu semangat, “Mandalika” adalah lapangan kerja terutama bagi mahasiswa prodi Pariwisata dan sumber ekonomi bagi masyarakat NTB.
Wallahuaklambissawab.