Sumbawa Besar, suararinjani.com – Warga Kabupaten Sumbawa bagian timur di Kecamatan Tarano, Empang dan Plampang, mengeluhkan gas LPG 3 kg langka dalam beberapa hari terakhir. Gas melon yang biasa digunakan memasak sehari-hari atau berjualan itu kini sulit di dapatkan masyarakat. Jika pun stoknya tersedia, harganya melambung hingga Rp 40 ribu per tabung.
“Hasil Rapat bersama Camat Empang dan aliansi masyarakat Empang Gas Kurang dan mereka minta ditambah jatah untuk wilayah Empang, Plampang dan Tarano,” ucap Muhammad Nur. Disela tugas dinas di Mataram Kamis (24/08).
Kemudian lanjutnya yang menyebabkan langka dan mahal itu praktek penjualan yang dilakukan oleh Pengecer mencapai 30-40 ribu pertabung karena kebutuhan gas tidak hanya oleh rumah tangga, UMKM tapi juga digunakan oleh sektor pertanian, sementara kuotanya tidak ditambah.
“Kami harapkan pemerintah segera turun melalui PolPPnya dan Dinas terkait untuk mengamankan kondisi yang gaduh di wilayah timur, karena masyarakat mengira harga yang dijual di pengecer adalah harga pangkalan sehingga praktek ini sudah sangat terang terangan,” jelas Nero Akrab disapa yang juga Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa ini.
Nero mengatakan semestinya dengan stok yang ada, kebutuhan rumah tangga sebanyak 3-4 tabung sebulan di Wilayah timur dapat terpenuhi namun karena digunakan di sektor lainnya menyebabkan keberadaan gas melon ini langka, dan kalaupun ada harganya sangat mahal. Sehingga dibutuhkan langkah cepat memberikan solusi dari Pertamina dengan seluruh elemen yang terlibat dalam distribusi gas LPG Subsidi Ini,” jelasnya.
Kami juga menerima keluhan warga yang mengaku sudah tidak dapat menemukan gas melon tersebut. “Sehingga harus mencari ke kecamatan lainnya. Namun, meskipun telah berkeliling ke Kecamatan tetangga,” ungkap Nero pulang dengan tangan kosong. (ruf/bgs)
LPG 3 Kg Langka dan Mahal, Masyarakat Sumbawa Teriak
