Dompu suararinjani.com – Tudingan dugaan penipuan yang dialamatkan kepada PT Abdi Karya Usaha Raya (Akur), membuat masyarakat Hu’u, Kabupaten Dompu bereaksi. Perusahaan disebut sebut terafiliasi dengan PT STM Vale Hu’u (SVH) yang dituding mencatut aktivitas PT Sumbawa Timur Mining (STM).
Dalam rilis yang dikeluarkan PT STM pada Kamis 6 April 2023 lalu menyebut, perusahaan tidak terafiliasi dengan sejumlah perusahaan yang mengklaim bagian dari proyek tambang blok Hu’u. Di antaranya, PT STM Vale Hu’u, PT. Akur, PT. SVH VGG, dan PT Main Cone Vale Global. PT STM meminta masyarakat agar mewaspadai indikasi penipuan berupa proyek dan rekrutmen tenaga kerja.
Tudingan ini dibantah langsung oleh masyarakat Dompu, khususnya di kawasan lingkar tambang yang mengetahui eksistensi perusahaan, Khususnya PT Akur. Masyarakat menganggap, tudingan penipuan itu sebagai fitnah.
Ketua Lembaga Adat Masyarakat Hu’u, Syamsuddin mengatakan, PT Akur merupakan perusahaan yang berkontribusi besar bagi masyarakat setempat. Dia menyayangkan sikap PT STM yang menanyakan legalitas PT Akur dan menudingnya melakukan penipuan.
“Saya tahu betul keberadaan perusahaan yang dituduhkan melakukan penipuan itu (PT Akur). Mereka masuk ke Hu’u ketemu saya dengan niat baik-baik dan menunjukkan dokumen legalitas yang resmi,” tegas Syamsuddin dalam testimoni diterima NTB Satu, (22/06) lalu.
PT Akur, sambungnya, tidak pernah menipu PT STM dan masyarakat Hu’u. Syamsuddin justru menanyakan legalitas PT STM. Pasalnya, hingga saat ini mereka belum bisa menunjukkan dengan jelas status perusahaan.
Setiap masyarakat hingga Pemkab Dompu menanyakan, PT STM selalu berkelit jika masih memproses legalitasnya.
“Kalau ditanya izinnya, mereka selalu katakan sedang dalam proses, itu kami tanyakan sejak tahun 2022 yang lalu,” tegas pria yang akrab disapa Dae Syam ini.
Dae Syam menyebut, masyarakat setempat benar-benar merasakan kontribusi dan dampak positif keberadaan PT Akur. Karena itu, dia mengaku pihaknya tetap menjaga keberlangsungan eksistensi PT Akur di Hu’u.
Suara keras juga datang dari tokoh masyarakat Hu’u, Abdul Jabar. Menurutnya, akibat fitnah yang tersebut membuat PT Akur menghentikan sementara seluruh aktifitas bantuannya kepada delapan desa selama ini. “Dan itu mempengaruhi bantuan ke desa-desa,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Desa Hu’u, Mujahidin juga menyebut jika PT Akur banyak berkontribusi di tengah masyarakat setempat. PT Akur, katanya, tidak pernah mengajak pihak manapun agar ikut melakukan pengeboran atau eksplorasi.
PT Akur hanya merumuskan upaya-upaya untuk menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat. Menurutnya, PT STM tak seharusnya mengedarkan informasi yang merugikan perusahaan lain.
“Kalau memang PT STM betul-betul ditunjuk secara resmi oleh Vale untuk apa pusing-pusing dengan PT Akur?,” tanyanya.
Testimoni juga datang dari tokoh masyarakat Muhammad alias M. Tolo. Menurutnya, apa yang di lakukan PT Akur sudah sangat membantu masyarakat, ada penerangan lampu jalan, ada banyak bantuan lainnya.
“Saya heran dengan PT Akur ini, perusahaannya berkantor sangat sederhana tetapi bantuannya sangat luar biasa melampaui perusahaan manapun yang beraktifitas di Hu’u,” kata M Tolo.
Nada yang sama dilontarkan mantan Kepala desa Daha Suhaimin. Menurutnya, kehadiran PT Akur ditengah masyarakat Hu’u seperti durian runtuh. Baginya, urusan bantuan sembako bukan utama. Tapi sentuhan rohani lewat masjid-masjid dan musalla itu yang luar biasa.
“PT Akur belum bekerja, tetapi royalty mereka melebih dari pada katakanlah STM yang selama ini masuk juga ke desa-desa, begitu pula bantuan lampu jalan tenaga surya yang sangat berkesan. Jika PLN mati listrik maka lampu-lampu dari PT Akur lah yang menerangi jalan,” ungkap Suhaimin.
Gayung bersambut. Hal sama harapan dari Kepala Desa Daha. Ia berharap agar ke depannya, PT akur ini bisa kembali lagi sebagaimana biasanya. “Salah satu progres yang telah direncanakan yakni bronjongnisasi agar bisa ditindaklanjuti secepatnya, karena sangat di harapkan oleh masyarakat kami,” harap Kades.
Kepala Desa Marada, Abdullah Idris pun turut berterima kasih atas eksistensi PT Akur selama ini. Menurutnya, penting sekali perusahaan yang beraktifitas di desa setempat. “Agar memelihara dengan baik kegiatan CSR mereka supaya tetap dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Hu’u,” ucap Idris.
Senada dengan Abdullah Idris, Kepala Rasabou Supriadin menegaskan kesiapannya membantu keberadaan PT Akur.
“Kami siap membantu, baik itu bantuan dalam bentuk fisik maupun materi. Kami siap mendukung kehadira dan eksistensi PT Akur di tengah masyarakat kami,” tegasnya.
Ketua Komisi I DPRD Dompu, Muttakun Bersuara
Sikap PT STM membuat Ketua Komisi I DPRD Dompu, Muttakun bersuara. Langkah-langkah yang dilakukan PT Akur dengan memberikan bantuan kepada masyarakat Hu’u, diapresiasi Muttaqun. Baik bantuan sarana prasarana maupun sembako.
“Saya mendukung langkah-langkah bijak PT. Akur seperti itu, apalagi pasca pandemi covid harusnya itu terus dilakukan,” kata politisi NasDem ini.
Dihubungi terpisah, Direktur Operasional PT Akur, Indra Gunawan tersentuh dengan testimoni masyarakat tersebut. Ia membenarkan, selama ini banyak memberikan bantuan dan kontribusi bagi masyarakat lingkar tambang.
“Kami cukup tersentuh mendengar testimoni dan harapan para tokoh serta sesepuh di lingkar tambang Hu’u,” kata Indra Gunawan kepada media ini, pada Kamis (27/06).
Ia mengaku bahagia begitu mengetahui bantuan PT Akur selama ini diapresiasi dengan sangat baik masyarkat.
“Insha Allah kami akan melanjutkan kembali program yang belum sempat terlaksana di Hu’u segera,” tutupnya.
Sementara terkait testimoni warga lingkar tambang ini, media ini berusaha mengkonfirmasi Principal Communication PT STM, Cindy Elza, namun hingga berita ini ditulis belum mendapatkan tanggapan. (ML)