Mataram, suararinjani.com – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTB Ir. Ridwansyah, ketika ditemui oleh media ini, dikantornya, Rabu (08/02) lalu untuk 2023 adalah tahun terakhir kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Dirinya memastikan 3 hal yang harus dituntaskan yaitu jalannya mantap begitu juga cakupan irigasi maupun cakupan air bersih.
“Sampai hari ini, pencapaiannya sudah sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), contohnya, misalnya jalan mantab, ditargetkan disana 83 persen, sekarang kita sudah mencapai 84,1 persen. Di tahun terakhir ini, kita ingin mencapai target 85 persen,” katanya.
Untuk mencapai target 85 persen ini lanjutnya, kita terus berupaya menjaga jalan yang sudah mantap itu tetap mantap melalaui pemeliharaan dan meningkatkan beberapa ruas jalan yang saat ini kondisinya rusak. “Kalau tingkat kemantapan jalan di Pulau Lombok ini kan sudah 90 an persen,” ungkapnya
Di pulau Sumbawa masih sekitar 70 persen itu kita fokus, selain di Pulau Lombok kita pertahankan beberapa ruas jalan di Pulau Sumbawa kita tingkatkan. “Sumber dananya tidak harus di APBD, itu dari dana pusat APBN melalaui dana DAK maupun dana-dana inpres jalan daerah,” terangnya.
Kita berharap, tahun ini bisa meningkatkan jalan provinsi yang ada di Kabupaten Bima dan Dompu sangat parah. “Di wilayah selatan di Bima, wilayah utara di Dompu dan juga beberapa ruas jalan yang di Sumbawa, termasuk di Lunyuk dan lain-lain,” katanya.
Ada beberapa sumber yang kita kejar, karena APBD kita ini terbatas. Pasca Covid-19 ini, kita coba kejar ada tambahan DAK dan juga infres jalan daerah. Mudah-mudahan bulan depan ini turun sehingga ruas jalan di Lombok seperti lembar, sekotong giri mas, tanjung geres pohgading, kute keruak kita lanjutkan dan itu bisa kita selesaikan.
“Saat ini yang sudah pasti ada uangnya adalah pertama, membangun jembatan yang putus karena bencana alam. Jembatan Jati Baru di Bima Jembatan Sanggar di Bima, Jembatan Medas di Lombok Barat, sisanya kita melakukan pemeliharaan di Cakarumbu di Bima, tapi itu jauh dari tingkat kecukupan kebutuhannya makanya kita kejar lagi anggaran lain di pusat,” urainya.
Sementara dari APBN sendiri, komitmen Menteri PUPR hasil kunjungan Pak Jokowi di Bima, Sumbawa komunikasi Pak Gubernur NTB yang sangat bagus dengan Pak Menteri PUPR. Pak menteri sudah komitmen akan membangun melanjutkan jalan di Samota karena alasannya salah satu jalan strategis provinsi juga menjadi lokasi untuk MXGP.
“Jadi Kementrian PUPR sangat mendukung dan akan masuk di tahun ini, terutama mengimpres jalan daerah. Selain itu, di Bima – Sumbawa juga jembatan Lewamuri, yang menghubungkan Kabupaten Bima dan Kota Bima yang sudah lama di rancang dan jembatannya. Sekitar 400 meter dan ini sudah ada komitmen untuk dibangun oleh Kementrian PUPR mulai 2023 ini,” katanya.
Infrastruktur PUPR ini sangat luas. Kalau jalan Nasional, tentu Kementerian PUPR, jalan Provinsi tentu wilayah gubernur, jalan kabupaten tentu bupati, tapi faktanya karena lokasinya dan perannya yang sangat strategis beberapa ruas jalan provinsi dan kabupaten juga dibiayai oleh Kementrian. “Contohnya di Batu Rotok, Jalan Batu Dulang-Tepal Sumbawa dan lain itu jalan Kabupaten tapi itu stretegis karena mendukung itu didukung oleh Kementrian PUPR walaupun itu jalan daerah,” katanya.
Banyak sekali terjadi bencana alam, kerusakan-kerusakan yang sebelumnya kita tidak pernah banyangkan muncul. “Jadi ndak bisa PUPR bekerja sendiri, masyarakat, kehutanan dalam menjaga suapaya hutan-hutan kita ini tetap baik sehingga ketika hujan tidak membawa banjir besar dan itu menjadi tanggung jawab kita semua,” pungkasnya. (bgs)