Pimpus PGNW Gerakkan Guru NW Turunkan Angka Stunting

Pimpus PGNW Gerakkan Guru NW Turunkan Angka Stunting

Lombok Timir suararinjani.com – Bertempat di Ponpes Saggafussolih NW Lenek, Kecamatan Lenek, kabupaten Lombok Timur, pada Sabtu (16/09), Pimpinan Pusat (Pimpus) Persatuan Guru Nahdlatul Wathan (PGNW) bekerjasama dengan BKKBN Provinsi NTB melaksanakan internalisasi pengasuhan balita dalam rangka percepatan penurunan stunting. Kegiatan sosialisasi ini akan dilaksanakan di 14 titik, di Lotim, Loteng dan KLU.

Ketua Umum PGNW, Lale Yaqutunnafis pada kesempatan itu menyampaikan kegiatan ini merupakan titik pertama kita bergerak bersama BKKBN NTB setelah MoU dengan PGNW sebagai bentuk kolaborasi dengan stakeholder dalam mempercepat penurunan stunting melalui lini pendidikan.

“Persatuan Guru Nahdatul Wathan dan para santri harus berkontribusi membantu pemerintah dan masyarakat menurunkan stunting,” ajaknya.

Umi Yaqut panggilan akrabnya, menyampaikan semua guru NW harus sigap, siap tanggap membantu setiap program pemerintah terutama masalah saat ini yang sedang genting yakni pencegahan stunting.

“Guru merupakan orang tua ke dua dari anak2, Guru sangat dekat degan siswa, sehingga guru bisa bersinergi dengan pemerintah khususnya BKKBN untuk pencegahan stunting di NTB,” imbuh Umi Yaqut yang maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Dapil Lotim Utara ini.

Ia menambahkan  peran guru sangat penting, guru merupakan garda terdepan yang akan mencetak generasi emas bangsa Indonesia, oleh sebab itu guru harus terdepan juga dapat menyukseskan program pemerintah.

“Insya Allah PGNW terdepan dalam menurunkan stunting ini. Terima kasih  kepada Ketua Yayasan Ponpes Saggafussolih NW Lenek Dua, yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Apresiasi tinggi juga kami sampaikan kepada BKKBN Provinsi NTB yang telah percaya kepada PGNW untuk membantu mensukseskan program ini,”pungkas Dekan FKIP UNW Mataram ini.

Sementara itu Kepala BKKBN Provinsi NTB melalui Ketua POKJA Balita dan Anak dalam sambutannya menyampaikan kepada santri untuk menjaga kesehatan, jangan nikah usia sekolah, teruslah belajar, gapai cita-cita yang tinggi.

“Kegiatan ini bisa menyatukan persepsi serta pandangan sebagai seorang pendidik kepada orang tua dan santri-santri untuk mempersiapkan  generasi sehat, cerdas dan berkarakter,” ujar Mia

Diharapkan kepada guru-guru yang menjadi peserta sosialisasi agar menjadi perpanjangan tangan kita untuk melanjutkan pesan sosialisasi ini kepada lingkungan sekolah dan masyarakat.

“Kami sangat senang bekerja sama dengan PGNW sehingga kegiatan ini bisa tersampaikan kepada madrasah dan sekolah yang ada di tingkat desa dan dusun,”ungkapnya.

Kegiatan bertema ‘Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting Kepada Masyarakat  dan INI GINTING (Implementasi Nyata Genre Cegah Stunting)’.

Kegiatan tersebut diikuti guru RA, TK, PAUD dan MI yang ada di seluruh ponpes NW  yang ada di Kecamatan Lenek. Diakhiri acara santri menyerahkan 1 butir telur yang akan dibagikan kepada keluarga berisiko stunting di wilayah ponpes.(jul)

Bagikan Berita

Share this post