Begawe Jelo Nyesek Dimeriahkan 500 Penenun, Wabup Nursiah : Event Melestarikan Budaya

Begawe Jelo Nyesek Dimeriahkan 500 Penenun, Wabup Nursiah : Event Melestarikan Budaya

Lombok Tengah, suararinjani.com – Sebanyak 500 penenun Desa Sukarara Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kab.Loteng, Prov.NTB), akan kembali memeriahkan event Begawe Jelo Nyesek 2024.

Adapun jumlah penenun tahun ini diketahui mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 2.023 penenun hingga mampu memecahkan rekor Muri. Berkurangnya jumlah penenun ini disebabkan terbatasnya anggaran dan lokasi acara.

Jika tahun 2023 lalu digelar di tanah lapang berupa sawah namun tahun ini lokasi tersebut masih digunakan warga bercocok tanam. Atas alasan itu, panitia kemudian memilih menggunakan sepanjang jalan di depan kantor desa dan hanya mampu menampung 500 penenun.

Disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Loteng, HM Nursiah,  saat menghadiri acara Begawe Jelo Nyesek, Sabtu (27/07) dengan mengatakan, pihaknya mengapresiasi atas kerja sama semua pihak dalam menyelenggarakan event Begawe Jelo Nyesek. Dimana event ini penting dilakukan sebagai upaya melestarikan budaya yang ada. Meski pihaknya tidak menafikan jumlah peserta tahun ini jauh mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelumnya.

“Jumlah peserta ini menyesuaikan dengan perencanaan, baik dari sisi lokasi dan sarana pendukung lainnya. Tapi intinya meski jumlah peserta kurang namun roh dari kegiatan ini tidak kemana-mana. Karena tujuannya tidak lain untuk melestarikan budaya,” ungkap HM Nursiah

Dipastikan pihaknya, ke depan event ini akan lebih ditingkatkan baik dari jumlah penenun dan lain sebagainya. Terlebih event ini sudah masuk menjadi kalender event Kab.Loteng yang diselenggarakan setiap tahun.

“Peningkatan promosi juga sangat penting kita lakukan karena kita akui saat ini masih minim promosi,” akunya.

Menurut Nursiah, kegiatan Begawe Jelo Nyesek yang dilaksanakan di Desa Sukarara ini akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat. Pasalnya, para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi terus bergerak dengan tingginya antusiasme warga dan wisatawan yang datang menyaksikan event tersebut.

“Makna dari tenun ini tidak hanya untuk sekadar menutup aurat atau badan saja, tapi tenunan ini adalah budaya yang memiliki banyak makna dan harus terus kita lestarikan. Terlebih dengan alat tenun yang sederhana tapi bisa menghasilkan uang. Inilah yang dimaksud dengan ekonomi kreatif, karena mampu menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ucapnya.

Dilain pihak, Kepala Desa Sukarara Kecamatan Jonggat, H Saman menyampaikan, tahun 2024 ini jumlah peserta Begawe Jelo Nyesek hanya 500 penenun. Jumlah ini jauh berkurang jika dibandingkan dengan tahun 2023 peserta Sukarara Begawe Jelo Nyesek yang berasal dari 10 dusun mencapai 2.023. Pengurangan jumlah peserta ini tidak terlepas dari kebeterbatasan yang panitia miliki baik dari sisi anggaran hingga fasilitas berupa lokasi acara.

“Penenun yang bisa kita turunkan hanya 500 karena keterbatasan kita tahun ini. Mudah-mudahan kedepannya bisa kita libatkan yang lebih besar lagi. Para peserta ini berasal dari setiap dusun karena semua peserta kita serahkan ke masing-masing kadus untuk menentukan siapa yang dibawa,” terangnya.

Ditambahkan, selain disebabkan kurangnya biaya, kurangnya peserta ini juga disebabkan ketersediaan tempat. Karena biasanya event Begawe Jelo Nyesek ini dilakukan di hamparan sawah, namun karena petani masih belum panen sehingga sawah masih belum bisa digunakan untuk menjadi lokasi.

“Untuk menentukan lokasi ini saja kami kesulitan, inipun pelaksanaan event di jalan banyak warga yang terganggu tapi event ini harus tetap berjalan,” katanya.

Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, setelah diadakan Begawe Jelo Nyesek, kebutuhan kain tenun semakin meningkat. Hal ini dibuktikan sebelum adanya event, masyarakat merasa kesulitan dalam menjual hasil tenun mereka. Namun saat ini malah masyarakat menjadi kuwalahan dalam menerima permintaan.

“Alhamdulilah dengan adanya event ini membuat kunjungan semakin meningkat dan tentu akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(ang)

Bagikan Berita

Share this post