Keluarga Bayi Tumor Perut Berharap Bantuan Pengobatan

Keluarga Bayi Tumor Perut Berharap Bantuan Pengobatan

Lombok Tengah, suararinjani.com – Sekitar 12 tahun lama menunggu penantian ingin memiliki sang buah hati, seorang pria bernama Mayadi dengan istrinya Nurhidayati asal Gunung Kruo Dusun Sangkor, Desa Bakan, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kab.Loteng, Prov.NTB).
Setelah sekian tahun pasangan suami istri (pasutri) ini berharap punya momongan, penantian itupun akhirnya membuahkan hasil yang mana mereka dikaruniai dengan kelahiran seorang bayi berjenis kelamin laki-laki. Oleh pasutri inipun memberikan buah hati mereka nama Muhammad Makbul yang kini baru berusia 6 bulan.
Dari keterangan Mayadi, anaknya Makbul sejak lahir ada benjolan di perutnya sebelah kanan. Ketika berusia 6 bulan sang bayinya di bawa berobat ke rumah RSUD Praya.
“Sejak lahir sudah ada benjolan diperut sebelah kanan,” kata Mayadi saat ditemui dirumahnya Gunung Kruo, belum lama ini.
Lebih lanjut Mayadi menceritakan bahwa saat di RSUD Praya anaknya di rujuk ke RSUD Provinsi NTB. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan sang bayi tidak bisa di dilakukan penanganan operasi.
“Pihak rumah sakit Provinsi tidak bisa melakukan operasi untuk bayi harus ke rumah sakit Sanglah Bali,” sedihnya.
Setelah mendengar keterangan pihak RSUD Provinsi NTB, Mayadi memutuskan kembali membawa bayinya Makbul pulang kerumah untuk mencarikan solusi terkait persoalannya yang tidak memiliki BPJS dan biaya.”Pernah saya punya BPJS tetapi sudah tidak aktif, untuk anak saya belum ada BPJS,”terangnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap ada pihak-pihak yang bisa membantu anaknya agar bisa dirujuk ke rumah sakit Sanglah Denpasar. Sementara itu, ditanya soal pekerjaan Mayadi mengakui pernah menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) selama 3 kali, dan untuk saat ini dirinya terpaksa harus menganggur dikarenakan belum mendapat pekerjaan sehingga tidak memiliki penghasilan untuk keperluan memenuhi kebutuhan hidup keluarga terlebih untuk biaya kesembuhan buah hati tercintanya.
“Pernah masuk Malaysia 3 kali, dan karena masih sulitnya mendapat pekerjaan yang sesuai dengan bidang saya, maka untuk saat ini saya pun tidak bekerja alias terpaksa menganggur,” keluhnya. (ang)

Bagikan Berita

Share this post