Lombok Tengah, suararinjani.com – Bupati Kabupaten Lombok Tengah (Kab.Loteng) terus ekspansi ke perguruan tinggi lainnya selain Unram untuk persiapan kuliah calon penerima beasiswa Kedokteran jalur Tahfiz.
Kali ini Bupati mendatangi kampus Universitas Islam Al Azhar Mataram. Bupati didampingi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Bank NTB Syariah Kab.Loteng, Kabag Prokopim dan sejumlah pengurus Yayasan Peduli Yatim Piatu dan Duafa bertemu dengan Rektor Universitas Islam Al Azhar, Muhammad Ansar MB, pada Rabu (17/05)
Rektor Universitas Islam Al Azhar pun menyambut baik kedatangan Bupati bersama sejumlah pihak yang mendampinginya dalam pertemuan kala itu. Bahkan diakui sudah ada rencana juga sebelumnya oleh pihak Universitas Islam Al Azhar untuk bertemu Bupati Loteng.
Menurut Rektor, beberapa tahun yang lalu ada MoU dengan Pemda Loteng, namun sudah berkahir karena sudah 5 tahun berlalu. “Insha Alloh, semoga saja bisa kita sambung dan bekerja sama untuk lebih erat lagi,” kata Ansar MB.
Untuk diketahui sambung Rektor, Unizar berdiri di lahan 9,8 hektar. Kedepannya guna melangkah maju perlu kerjasama dengan pihak lain dan tak bisa jalan sendiri, bangun kerjasama dengan perguruan tinggi luar dan dalam negeri, termasuk dengan Kab.Loteng.
Lanjutnya, apa yang disampaikan oleh Bupati sudah difahami pihaknya. Tentu saja harus tetap mengacu kepada tiga hal pokok yang wajib dipenuhi calon mahasiswa. Yaitu, tidak buta warna, jurusan IPA dan bebas narkoba baru masuk ke tes akademik.
“Kalau hanya mengacu kepada kemampuan akademik maka akan diambil oleh universitas Unram. Tidak hanya kemampuan akademik tetapi ada prasyarat lain yang harus dipertimbangkan. Semoga saja kerjasama ini terus berlanjut sehingga nanti hubungan baik Unizar dengan Pemkab Loteng kedepannya semakin baik lagi,” jelasnya sembari berharap.
Sementara itu Bupati Loteng, H.L Pathul Bahri mengatakan, Pemerintah Daerah Kab.Loteng sangat peduli terhadap anak yatim makanya dibuatkan satu payung hukum yakni berupa peraturan Bupati tentang Rahman Rahim Day (Hari Kasih Sayang) bagi anak yatim.
“Rahman Rahim Day ini kita gelar setiap 10 Muharram dengan cara memberikan Anak Yatim berupa santunan”, ungkap Bupati.
Ditenegaskan Bupati, adapun yang menjadi pertanyaan kenapa berpikir harus sekolahkan anak anak miskin dan yatim menjadi dokter adalah tidak lain karena Kab. Loteng sangat kekurangan tenaga dokter. “Dimana baru punya 200 orang dari 1000 orang angka ideal untuk jumlah penduduk Loteng,” ujarnya.
Di samping itu, tugas dokter jalur Tahfiz itupun nanti mengelola klinik peduli yatim dan memberikan pengobatan secara gratis bagi orang miskin. “Itu kita buatkan surat pernyataan yang wajib ditandatangani oleh calon dokter tersebut,” tegasnya.
Di tambahkan Bupati, kedatangannya bersama rombongan ke Unizar untuk mendapatkan informasi tentang quota dokter yang bisa diberikan kepada anak-anak Tahfiz. Termasuk juga berapa biaya yang harus disiapkan bagi mahasiswa kedokteran jalur Tahfiz tersebut.
“Kami butuh informasi dari pak Rektor, kira kira kami diberikan jatah berapa, dan biaya yang harus kami siapkan,” tanya Bupati.
Dalam kesempatan saat itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Loteng, H.L. Idham Khalid ikut menyampaikan, animo masyarakat untuk memasukkan anak-anaknya menjadi dokter dari jalur Tahfiz cukup tinggi. Bahkan beberapa daerah di luar Loteng juga berharap bisa masuk dan diberikan kesempatan untuk ikut seleksi di Kab.Loteng, hanya saja Bupati telah menekankan bahwa program ini hanya untuk Kab.Loteng saja.
“Harus yang ber KTP Loteng, sebab ini sumbangan dari ASN dan masyarakat Loteng. Selain Unram dan Unizar, Bupati juga sedang menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Universitas Peteran Jakarta,” paparnya.
Wakil Rektor III Universitas Islam Al Azhar menuturkan, fakultas kedokteran memang tidak sembarang meluluskan mahasiswa sebab ada standar yang harus diikuti. Akan tetapi pihaknya yakin dengan usaha dan do’a maka akan bisa lolos. Kami punya aturan main tersendiri, tidak bisa sembarang masukkan mahasiswa sebab takutnya nanti berdampak ke mahasiswanya. Kami terbuka untuk program ini namun tetap akan disesuaikan dengan aturan dan standar Al Azhar sendiri. “Tentunya kami juga sangat tertarik dengan program ini dan perlu untuk ditindak lanjuti, karena itu penting kita ikat dengan bentuk kerjasama,” ujarnya.
Wakil Rektor I menjelaskan, kalau pihaknya tidak bisa menentukan berapa quota, akan tetapi mengacu kepada pushing grade. Namun demikian pihaknya sangat menyambut baik kehadiran Bupati Loteng padahal sebelumnya pihak Universitas Islam Al Azhar sudah menyiapkan strategi untuk ekspansi ke daerah-daerah untuk membangun kerjasama. “Ternyata Bupati Loteng justru datang, ini pertemuan istimewa, kami menyambut baik. Allah telah mempertemukan kita,” ucapnya. (ang)
Program Dokter Jalur Tahfiz, Bupati Loteng Jajaki Kerjasama dengan Unizar
