HUT Desa Bentek ke-112, Rumah  Budaya Kembang Rampe Sammira Suguhkan Seni dan Budaya KLU

HUT Desa Bentek ke-112, Rumah  Budaya Kembang Rampe Sammira Suguhkan Seni dan Budaya KLU

Lombok Utara, suararinjani.com – Lapangan Titi Palang di Desa Bentek, Kecamatan Gangga, menjadi saksi kemeriahan Pentas Seni Budaya Lombok Utara 2024, Sabtu malam (21/12) . Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Rumah Budaya Kembang Rampe Sammira, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud melalui bantuan fasilitasi bidang kebudayaan, berlangsung cukup meriah.

Dengan tujuan utama melestarikan seni dan budaya tradisional Lombok Utara, acara ini diisi oleh berbagai pertunjukan seni yang mencerminkan keunikan dan nilai luhur budaya Sasak. Ketua panitia, Sandi Justitia Putra, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebagai medium edukasi dan promosi pariwisata daerah.

“Pentas Seni Budaya Lombok Utara tahun ini menampilkan berbagai seni tradisional, mulai dari tari-tarian seperti Tari Gandrung, Tari Rudat, hingga Tari Tangan Seribu. Tidak ketinggalan, musik tradisional yang memadukan alunan gendang beleq dan seruling Dewa turut memikat perhatian penonton. Sebagai tambahan, musikalisasi puisi Sasak menjadi salah satu pertunjukan unik yang menghidupkan kembali cerita rakyat dan ajaran moral melalui seni,” terangnya.

Selain itu, pameran kuliner tradisional yang menyajikan hidangan khas seperti Ayam Taliwang, Plecing Kangkung, dan Sate Ikan Tanjung menjadi daya tarik tersendiri. Pengunjung tidak hanya dapat menyaksikan keindahan seni tetapi juga mencicipi cita rasa autentik Lombok Utara.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Asisten 1 Setda Lombok Utara, Atmaja Gumbara, yang mewakili Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu. Dalam sambutannya, Atmaja menekankan pentingnya seni budaya sebagai identitas daerah sekaligus pendukung utama sektor pariwisata.

“Budaya adalah kekayaan yang harus kita jaga. Lombok Utara, dengan potensi wisatanya yang luar biasa, harus terus memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata berbasis budaya,” ungkap Atmaja. Ia juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini mendorong pengembangan wilayah darat seperti Bayan sebagai pusat wisata budaya yang mendukung destinasi wisata bahari seperti Gili.

Kemeriahan acara semakin terasa dengan kehadiran para undangan penting, termasuk Ketua DPRD Lombok Utara, Agus Jasmani, kades Bentek, Warna Wijaya, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Seluruh elemen masyarakat hadir untuk merayakan sekaligus memberikan dukungan terhadap kelestarian budaya lokal.

Momentum ini juga dirangkaikan dengan perayaan HUT ke-112 Desa Bentek. Yang rangkaian acaranya berlangsung selama 2 hari, dari 21-22 Desember. Dalam suasana penuh kebersamaan, seluruh pihak diajak untuk terus menjaga persatuan dan semangat gotong royong demi membangun Lombok Utara yang lebih maju.

Sebagai inisiatif yang melibatkan generasi muda, seniman, dan wisatawan, Pentas Seni Budaya Lombok Utara membuktikan bahwa seni dan budaya dapat menjadi penggerak utama pembangunan daerah. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi masyarakat, kegiatan ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang selalu dinanti.

Ke depan, acara ini tidak hanya menjadi simbol pelestarian budaya tetapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal melalui peningkatan daya tarik pariwisata. Lombok Utara, dengan kekayaan tradisinya, terus berupaya menjaga warisan leluhur di tengah arus modernisasi.

“Budaya adalah cermin kita,” tutup Atmaja, mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan seni budaya Lombok Utara. (deq)

Bagikan Berita

Share this post