Lombok Tengah, suararinjani.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Tengah (BPBD Kab.Loteng) mulai banyak menerima permintaan pendistribusian air bersih dampak musim kemarau yang terjadi.
Namun, BPBD belum bisa memenuhi kebutuhan warga ini lantaran belum memiliki armada pengangkut air. Jika terdapat permintaan, maka akan langsung diarahkan ke PDAM yang memiliki fasilitas untuk mendistribusikan air bersih.
Demikian Kepala BPBD Loteng, H Ridwan Ma’ruf di tempat kerjanya, Jum’at (20/09) mengatakan, sudah banyak masyarakat yang meminta penyaluran air bersih. Hanya saja permintaan masyarakat ini langsung diteruskan ke PDAM, sehingga pihak PDAM yang langsung mendistribusikan air yang diminta oleh masyarakat melalui BPBD itu.
“Sebab sampai sekarang kita tidak punya mobil tangki meski mobil tangki ini kebutuhan mendasar kita di BPBD,” keluhnya.
Padahal menurutnya, mobil tangki ini sangatlah dibutuhkan supaya kedepan pihaknya tidak perlu lagi meminta bantuan ke instansi lain, ketika ada kebutuhan mendesak maka akan bisa langsung melakukan drop air bersih.
Ridwan menyebutkan, desa yang sudah bersurat untuk permintaan air bersih mulai dari Desa Pengembur, Montong Ajan, Batutulis dan berbagai desa lainnya. Yang lebih banyak memang permintaan ada di wilayah Kecamatan Jonggat, Praya Timur, Praya Barat, Pujut.
“Jadi saat ini kita sudah ada kerja sama dengan PDAM. Lewat kita penganggaran kemudian PDAM yang mendistribusikan ke masyarakat,” ungkapnya.
Lanjutnya, jika saja BPBD Loteng memiliki mobil tangki maka akan bisa langsung menyalurkan air bersih kepada masyarakat tanpa harus melaporkan atau meneruskan surat permintaan masyarakat ke pihak PDAM.
“Padahal kita punya sumber air berupa sumur bor yang bisa kita drop ke masyarakat,” tambahnya.
Disampaikan juga, dengan surat keputusan Gubernur NTB mulai 15 Juli-Desember sudah status darurat kekeringan, maka di Loteng pun sebenarnya juga sudah menetapkan status darurat kekeringan.
“Pada akhirnya nanti kita akan minta juga suplai air bersih ke Provinsi NTB kalau kita tidak bisa atasi dengan ketersediaan kita saat ini. Tapi selama ini persediaan kita tidak pernah kurang, hanya kendaraan saja yang membuat kita terkendala,” paparnya. (ang)