Lombok Tengah, SR – Kantor Wilayah Kementerian Agama Lombok Tengah (Kemenag Loteng) mulai memperkenalkan sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat aplikasi ‘Haji Pintar’, platform atau rencana kerja yang diharapkan bisa mendekatkan haji pada generasi yang cukup terbarukan. Aplikasi ‘Haji Pintar’ ini dirasa cukup komprehensif dan lebih milenial karena seluruh layanan perhajian ada di dalam satu aplikasi tersebut.
Kepala Kemenag Lombok Tengah, H Jaelani menerangkan, aplikasi Haji Pintar cukup komprehensif dan lebih milenial karena seluruh layanan perhajian ada di dalam satu aplikasi tersebut. Aplikasi Haji Pintar ini merupakan platform Kemenag yang ingin mendekatkan haji pada generasi milenial karena bisa mengecek nomor porsi keberangkatan dan lainnya. “Termasuk bisa mengecek keberadaan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) serta Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) valid apa nggak, legal apa nggak. Termasuk juga bisa mengecek Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU)-nya juga seperti itu,” terang Jaelani saat menghadiri Pembinaan Manasik Haji dan Umrah bagi Tokoh Masyarakat, Pimpinan atau Pengurus KBIH di Balrom Bagren Jontlak Praya Tengah, Kamis ( 22/09).
Disebutkannya, aplikasi Haji Pintar ini cukup komprehensif dan mendapatkan penghargaan. Sehingga pihaknya juga akan menyediakan ruang di aplikasi Haji Pintar bagi para mitra kerja seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) untuk mengintegrasikan sistemnya masing-masing ke dalam aplikasi Haji Pintar. “Platform ini diharapkan bisa berintegrasi, artinya kita akan terus mensosialisasikan mengenai aplikasi kami agar dapat mempermudah,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mengingatkan jika masyarakat ada niat berhaji, maka sebaiknya untuk diarahkan mendaftar dulu saat ini. Mengingat, estimasi daftar tunggu jamaah haji di Lombok Tengah sudah mencapai 35 tahun. Di satu sisi, sesuai hasil konfrensi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk pemberangkatan jamaah haji bagi masyarakat Indonesia masih terbatas. “Kuota untuk Indonesia masih terbatas. Semoga tahun-tahun berikutnya kuota haji untuk Indonesia bertambah. Mengingat ditundanya dua tahun keberangkatan haji akibat pandemi Covid-19, saat ini pemerintah Arab Saudi terus membangun infrastuktur demi kelancaran jamaah calon haji ataupun umrah,” tambahnya.
Disampaikan juga, untuk mitra penyelenggara ibadah umrah, pihaknya berharap kepada mitra seperti travel umrah untuk selalu berokoordinasi dengan Kemenag dalam hal ini seksi PHU untuk pelayanan jamaah umrah.
Di satu sisi, peran KBIH sebagai pembimbing jamaah haji maupun umrah untuk terus membekali jamaah dengan manasik. “Ini bukan hal yang sederhana namun kesempatan yang sangat diharapkan kepada seluruh jamaah calon haji dan umrah. Pembinaan dan bimbingan manasik haji dan umrah benar-benar harus dipersiapkan baik secara administrasi (dokumen) ataupun fisik (kesehatan) dengan harapan untuk selalu mengingatkan kepada jamaah haji dan umrah”, paparnya. (ang)